Skip to content
  • Sample Page

Copyright Super Sport Live Review Komik Terbaru dan Terkini 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

Super Sport Live Review Komik Terbaru dan Terkini
  • Sample Page
You are here :
  • Home
  • Uncategorized
  • Review Komik One Punch Man
Uncategorized Article

Review Komik One Punch Man

On October 10, 2025 by admin
review-komik-one-punch-man

Review Komik One Punch Man. Pagi ini, 10 Oktober 2025, penggemar One Punch Man merayakan dua kemenangan besar: chapter manga baru nomor 203 yang rilis kemarin di Weekly Young Jump, menandai akhir hiatus singkat setelah Mei lalu, dan premiere season 3 anime yang tayang perdana pada 5 Oktober di Crunchyroll, Hulu, Disney+, serta Netflix secara global. Chapter ini, diilustrasikan Yusuke Murata berdasarkan webcomic ONE, langsung memicu diskusi panas di Reddit dan Twitter tentang kelanjutan arc Monster Association yang epik. Dengan stream season 3 meledak di hari pertama—lebih dari 2 juta views—seri ini bukti bahwa Saitama tetap jadi pahlawan tak tergoyahkan di era superhero overload. Sebagai review terkini, artikel ini selami esensi komik yang satir ini, menilai apakah ia masih layak jadi prioritas bacaan di tengah tumpukan manga 2025. BERITA BOLA

Ringkasan dari Komik Ini: Review Komik One Punch Man

One Punch Man berlatar di dunia modern di mana monster dan bencana muncul tiba-tiba, dan Hero Association jadi penjaga kemanusiaan dengan ranking berdasarkan kekuatan. Tokoh utama Saitama, pria biasa yang latihan ekstrem tiga tahun—100 push-up, sit-up, squat, dan lari 10 km setiap hari—jadikan ia tak terkalahkan. Ia kalahkan musuh apa pun dengan satu pukulan, tapi justru bosan karena tak ada tantangan lagi. Saitama gabung Hero Association sebagai pahlawan C-Class, tapi naik rank pelan karena citranya cuek.

Cerita ikuti petualangan Saitama bareng muridnya Genos, cyborg berapi-api yang cari balas dendam; Bang si master seni bela diri; dan Fubuki si esper manipulatif. Dari arc awal seperti House of Evolution hingga klimaks Monster Association Raid, plot satir industri superhero: korupsi di asosiasi, rivalitas antar-pahlawan, dan ancaman kosmik dari Garou si pemburu pahlawan yang berevolusi jadi monster. Webcomic ONE selesai di chapter 146 pada 2022, tapi remake manga Murata kini di chapter 203, tambah subplot detail seperti pertarungan Saitama vs. Elder Centipede yang brutal. Secara keseluruhan, One Punch Man campur aksi over-the-top dengan kritik sosial, di mana kekuatan absolut bikin hidup absurd.

Kenapa Komik Ini Sangat Untuk Dibaca: Review Komik One Punch Man

Di 2025, saat manga shonen penuh power scaling rumit, One Punch Man standout sebagai obat tawa dan adrenalin yang pas. Pertama, aksinya beda kelas: panel Murata seperti film blockbuster, dengan efek ledakan sihir dan gerak lambat yang bikin setiap pukulan Saitama terasa monumental—bayangkan baca chapter 203 kemarin, di mana Saitama hancurkan monster raksasa sambil ngantuk. Humornya jenius: Saitama’s deadpan face kontras dengan kekacauan sekitar, bikin trope superhero ala Marvel jadi bahan olok-olok ringan.

Lebih dari itu, pesan tentang kebosanan sukses resonansi di era burnout ini—siapa tak relate dengan Saitama yang kuat tapi hampa? Karakter sampingan seperti King si “pahlawan terkuat” yang sebenarnya penakut tambah lapisan comedy, sementara arc Garou kasih kedalaman filosofis soal kekuatan dan moral. Dengan Viz Media rilis digital chapter baru hampir real-time, ia cocok binge via app, terutama pas season 3 dorong nostalgia. Bayangkan baca malam ini: dari gelak tawa atas Genos’s seriousness hingga hype pertarungan Saitama vs. Orochi. Singkatnya, One Punch Man adalah manga yang tak cuma hibur, tapi juga bikin renungkan arti “kekuatan” sambil santai.

Sisi Positif dan Negatif dari Komik Ini

One Punch Man punya kekuatan yang bikin ia ikonik, tapi seperti pukulan Saitama, kadang terlalu ganas tanpa rem. Positifnya, seni Murata luar biasa: dari garis halus di wajah Saitama yang polos ke double-page spread pertarungan yang detail, seperti Saitama’s Serious Punch yang hancurkan bulan—evolusi dari webcomic ONE yang kasar jadi visual feast. Satire-nya tajam: kritik kapitalisme di Hero Association dan obsesi fame lewat karakter seperti Sweet Mask, tambah relevansi tanpa pretensius. Karakter punya arc solid—Garou dari antagonis jadi anti-hero kompleks—dan pacing arc akhir seperti Psychic Sisters epik, dengan rating MyAnimeList 9.1/10 untuk manga. Dampak budayanya? Seri ini spawn meme global, cosplay Saitama di Comic-Con, dan inspirasi game seperti One Punch Man: World yang rilis 2024.

Tapi, negatifnya sering bikin fans frustrasi. Hiatus panjang Murata—dari 2023 hingga Mei 2025, hanya 9 chapter baru—bikin pacing goyah, terutama remake yang tambah konten original tapi kadang terasa padded dibanding webcomic. Saitama sebagai MC overpowered bikin cerita predictable; setelah chapter 100, tantangannya lebih ke side plot, kurangi ketegangan utama. Beberapa subplot romansa seperti Speed-o’-Sound Sonic’s crush terasa forced, dan fanservice minor pada karakter wanita kadang awkward di era sensitivitas sekarang. Kritikus juga soroti inkonsistensi: webcomic lebih raw, sementara manga terlalu polish hingga hilang edge asli. Meski begitu, ini bukan deal-breaker; justru bikin seri ini seperti Saitama—kuat meski flawed.

Kesimpulan

Dengan chapter 203 rilis 8 Oktober dan season 3 yang meledak minggu ini, One Punch Man bukti bahwa satu pukulan bisa ubah segalanya—bahkan setelah 13 tahun. Dari ringkasan absurdnya tentang pahlawan bosan hingga alasan dibaca ulang, komik ini campur satire cerdas dengan aksi tak tertandingi. Ya, hiatus dan pacing jadi batu sandungan, tapi positifnya—seni brilian dan humor abadi—jauh lebih memukau. Jika rak manga Anda butuh boost, mulai dari volume satu via Viz; chapter baru tambah alasan hype. ONE dan Murata, selamat atas comeback ini—di 2025 penuh kompetisi, One Punch Man ingatkan bahwa terkadang, satu pukulan cukup untuk menang. Ini bukan cuma komik; ini pengingat untuk santai di tengah kekacauan hidup.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

You may also like

review-komik-death-note

Review Komik Death Note

October 19, 2025
review-komik-mashle-magic-and-muscles

Review Komik Mashle: Magic and Muscles

October 18, 2025
review-komik-kaiju-no-8

Review Komik Kaiju No. 8

October 17, 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Calendar

October 2025
M T W T F S S
 12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031  
« Sep    

Categories

  • Uncategorized

Archives

  • October 2025
  • September 2025

Categories

  • Uncategorized

Copyright Super Sport Live Review Komik Terbaru dan Terkini 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress